Guna membuka wawasan pelaku UMKM tentang kemasan yang bagus dalam mendongkrak omzet penjualan dan memperluas jaringan mama BEDO dan Samafitro menggelar Workshop dan Konsultasi bisnis,
Denpasarβ Business & Export Development Organization (BEDO) danΒ SamafitroΒ berkolaborasi dengan menggelar workshop dan konsultasi kemasan untuk membuka wawasan pelakuΒ UMKMΒ tentang kemasan yang bagus dalam mendongkrak omzetΒ penjualanΒ dan memperluasΒ jaringan pasar.
Dalam workshop dan konsultasi bisnis bertajuk βKemasan Terbaru, Tampil Mahal, Tanpa Bebanβ berlangsung dua hari di dua lokasi berbeda masing-masing di Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar.
BEDO, yayasan nonprofit yang bergerak dalam bidang pengembangan bisnis berbasis peningkatan kapasitas dan knowledge sharing, bekerjasama dengan PTΒ Samafitro, distributor mesin-mesin digital printing di Indonesia, menggelar workshop dengan menghadirkan narasumber dari 3 kolaborator yang sekaligus para pelaku industri HPΒ IndigoΒ digital printing.
Workshop sebagai bentuk komitmen dalam membantu mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui penyediaan kemasan dan label yang berkualitas internasional.
βDunia usaha saat ini semakin berkembang dan umumnya para customer selalu menuntut adanya sesuatu yang lebih dan baru, termasuk terkait penampilan kemasan yang semakin menarik dan keren,β ucap Board ofΒ BEDO, PIC for FashionΒ Cluster Dwi IskandarΒ dalam keterangannya.
.
Dengan demikian, melalui kolaborasiΒ BEDOΒ danΒ SamafitroΒ yang melibatkan 3 kolaborator (ePac Flexible Packaging, KitaLabel, dan Ortindo) ingin membuka wawasan para pelakuΒ UMKMΒ tentang kemasan yang bagus untuk meningkatkan omzetΒ penjualanΒ dan memperluas jaringan pemasaran.
Dijelaskan, dengan kemasan yang bagus, siapapun pasti akan tertarik dan selalu ingat terhadap suatu produk tertentu, layaknya sebuah penampilan sebagai bagian dari proses pemasaran yang mencirikan khas desain Bali.
βSemoga melalui kegiatan ini kedepan akan semakin banyak para pelakuΒ UMKMΒ yang peduli dengan kemasan yang bagus, menarik, dan keren,β ujar pria yang akrab disapa Dwico.
Dwico mengapresiasi semangat dan antusiasme para peserta workshop dan konsultasi kali ini.
Sementara pada hari pertama, Senin (4/9), digelar di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Jalan A Yani, Singaraja, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, yang dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi danΒ UMKMΒ Kabupaten Buleleng Drs Dewa Made Sudiarta, MSi. Keesokan harinya, Selasa (5/9), acara serupa juga diadakan di Dharma Negara Alaya (DNA) & Creative Hub Denpasar, yang dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Denpasar. Dr I Dewa Made Agung, SE, MSi.
Dewa Made Agung mengungkapkan, seiring dengan kemajuan dunia digital, termasuk media online tentu yang pertama kali dilihat konsumen adalah penampilan kemasan yang menarik dari suatu produk, itu yang sangat penting, selain kualitas, rasa, bentuk, dan harga jual.
βSaat ini tercatat ada sekitar 39 ribuΒ UMKMΒ yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, di mana mayoritas (sekitar 40 persen) bergerak dibidang usaha F&B,β kata Dewa Made Agung.
Selain melalui berbagai diklat, pendampingan, monitoring, evaluasi, dan terjun langsung ke lapangan untuk memantau perkembangan tiap-tiapΒ UMKM, agar βnaik kelasβ para pelakuΒ UMKMΒ juga diberi kesempatan untuk mengikuti pameran. Umumnya para pelakuΒ UMKMΒ lebih fokus ke produk daripada desain, padahal masalah kemasan juga sangat penting untuk meningkatkanΒ penjualan.
Kegiatan di dua lokasi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta pelakuΒ UMKMΒ dengan berbagai jenis produk, mulai dari F&B, craft, fashion, home dΓ©cor, healt care, dan bisnis usaha lainnya.
Tidak hanya para kolaborator yaitu, GM PT ePac Flexibles Indonesia Ijo Wira, Direktur KitaLabel, Steve Bongso, dan Direktur PT Ortindo Yudha Bima juga turut membagikan ilmu seputar kemasan.
Business Manager PTΒ SamafitroΒ Susy Kawilarang memberikan βTips and Tricksβ juga berharap kedepan akan menggelar acara serupa di beberapa kabupaten lainnya, agar para pelakuΒ UMKMΒ di Bali mendapatkan keempatan yang sama.
Pihaknya ingin terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memperhatikan soal kemasan guna mengembangkan produk-produk UMKM unggulan di Bali.